Memilih jenis kayu yang tepat sangat penting untuk memastikan furniture memiliki kualitas yang baik serta sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Berikut adalah sepuluh jenis kayu yang populer digunakan dalam pembuatan furniture:
1. Kayu Jati (Teak Wood)
Jati termasuk jenis kayu premium yang sering dipilih untuk membuat furnitur berkualitas tinggi. Ketahanan alaminya terhadap rayap, jamur, dan perubahan cuaca menjadikannya sangat diminati oleh pengrajin.. Memiliki ketahanan tinggi, kayu ini menjadi pilihan utama untuk furnitur indoor maupun outdoor. Tak hanya unggul dalam daya tahan, kayu jati juga unggul dalam tampilan. Seratnya yang indah dengan warna cokelat keemasan menambah nilai estetika. Meskipun memiliki harga yang relatif mahal, furnitur dari kayu jati sangat awet dan bisa bertahan puluhan tahun bahkan tanpa perawatan khusus.

2. Kayu Mahoni (Mahogany Wood)
Banyak pengrajin memilih mahoni sebagai alternatif jati karena harganya lebih terjangkau. Warna merah kecoklatannya akan semakin gelap seiring waktu, memberikan kesan mewah dan elegan. Teksturnya yang halus dan serat lurus memudahkan proses pengolahan, sehingga cocok untuk ukiran atau furnitur bergaya klasik.

3. Kayu Akasia (Acacia Wood)
Akasia terkenal kuat dan tahan lama, dengan harga lebih ekonomis dibanding jati. Material ini tahan terhadap kelembapan dan jamur, sehingga cocok untuk furnitur indoor maupun outdoor. Warna alami kayu akasia bervariasi dari cokelat muda hingga keemasan dengan serat yang menarik

4. Kayu Pinus (Pine Wood)
Kayu pinus merupakan jenis kayu lunak yang populer dalam industri furnitur modern, terutama untuk desain bergaya minimalis dan Skandinavia. Pengrajin menyukai pinus karena warnanya yang terang dan bobotnya yang ringan, sehingga mudah mereka olah, termasuk saat melakukan finishing seperti pengecatan atau pelapisan laminasi.

5. Kayu Oak (Oak Wood)
Oak terkenal sebagai material yang keras, kuat, dan tahan lama. Pori-porinya yang besar serta guratan serat khas memberikan kesan alami pada furnitur. Jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu oak putih dengan warna terang dan oak merah yang menampilkan nuansa cokelat kemerahan.. Meskipun memiliki daya tahan tinggi, kayu oak perlu dilapisi cat pelindung agar tidak mudah rusak akibat paparan air.

6. Kayu Walnut (Walnut Wood)
Pengrajin furniture memilih kayu walnut, khususnya jenis Black Walnut dari Amerika Utara, karena kekuatannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap perubahan suhu serta kelembapan. Warna cokelat tua hingga hitam dengan serat halus yang unik membuat kayu ini ideal untuk menciptakan furniture mewah seperti meja makan, lemari, dan kursi tamu berkualitas tinggi.
7. Kayu Maple (Maple Wood)
Pememilihan maple karena sifatnya yang keras, berat, dan tahan terhadap kelembapan. Warna terang pada kayu ini memudahkan mereka saat melakukan pengecatan dan finishing, menjadikannya bahan ideal untuk furnitur berkualitas. Selain itu, produsen alat musik juga menggunakan maple untuk membuat gitar dan drum berkat kualitas akustiknya yang baik.

8. Kayu Cherry (Cherry Wood)
Kayu cherry memiliki warna yang khas, mulai dari cokelat merah muda hingga cokelat gelap, dengan serat halus dan tekstur yang rata. Pengrajin furniture memilih kayu cherry karena kepadatannya yang tinggi, ketahanannya terhadap benturan, dan kemudahan dalam pengolahan. Berkat tampilannya yang elegan dan mewah, mereka sering menggunakan kayu ini untuk membuat furniture premium di Amerika Serikat dan Eropa.
9. Kayu Sungkai (Peronema Canescens)
Kayu sungkai merupakan jenis kayu yang juga sering digunakan untuk bahan pembuatan furniture. Biasanya, penggunaan kayu sungkai untuk pembuatan bahan bangunan seperti jendela, pintu, hingga konstruksi rangka atap. Pengrajin sering memilih sungkai sebagai bahan veneer, yaitu lembaran tipis hasil kupasan kayu yang mereka gunakan untuk meratakan dan memperindah hasil finishing.

10. Kayu Mindi
Kayu mindi bisa menjadi kayu alternatif sebagai bahan baku pembuatan produk mebel Jepara.jenisi mempunyai karakter cukup keras, namun tidak sekuat kayu jati ataupun mahoni. Karena inilah, kayu mindi rentan pecah. Jadi saat digunakan harus dipastikan kondisi kayu memang benar-benar kering.

Dengan memahami karakteristik masing-masing jenis kayu, Anda dapat memilih bahan yang paling sesuai untuk kebutuhan furniture Anda, baik dari segi estetika, kekuatan, maupun anggaran.